Wahai Kau Para Pecinta

Wahai kau para pecinta…..
Pegang erat-erat orang yang kau cinta dan abaikan fitnah,
Sebab mereka yang iri tidak pernah memiliki cinta.
Dua kekasih di satu tempat tidur,
Tiada pemandangan yang lebih indah yang tercipta di atas sana.
Saling memeluk di lengan masing-masing,
Mereka terbaring penuh bahagia,
Terbungkus kegembiraan mereka sendiri,
Sebab ketika dua hati menyatu dalam pelukan cinta,
Dunia dan semua celoteh tampak begitu basi karenanya,
Jika kau bisa menemukan cinta sejati janganlah pernah kau lepas,
Dan kau yang merasa iri dan berharap berakhirnya sepasang kekasih semoga di beri kesadaran………. (to;pencerca cinta)
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu... Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada...
Bak samudra tak terbatas, begitulah kekuasaan ilmu, ajaran, cinta, hikayat dan karomah yang terbit dari kebajikan mahatulus.
Tak pernah ada timba yang cukup untuk mengurasnya.
Tak pernah ada kalimat yang mampu menampung kedalaman, rahasia, makna, dan hikmahnya.


Masa ini masa lalu masa depan…hari berganti lewati kisah senang bahagia sedih susah sulit…akankah kau ingat slalu kelamnya masalalu tidakkah kau coba menatap cerahnya matahari pagi dan kau coba menata hatimu..dalam mengenang masa lalumu yg kelam_waktu tak mungkin berhenti ataupun mengulang_waktu akan terus berjalan_buatlah smua itu jdi kenangan~dan simpan sbagai pelajaran_jangan pernah putus asa,untuk slalu mencoba dan ber usaha_suatu saat nanti kamu pasti dapatkan kebahagiaan yang lebih dri sakit yg kau derita,itu pasti jika kamu mau…sudahlah aku cukup puas bisa ungkapkan rasa hatiku…jga beban rasa ini…ku slalu berdo’a_smoga stiap saat kau buka matamu kebahagian akan slalu bersamamu…


NYANYIAN HATI KESETIAAN.

Secercah sinar kemilaumu telah membangkitkan kesetiaan yang tiada akhir.
Dalam buaian lembutmu ku termangu, air mataku mengucur tak kuasa merasakan dalamnya cinta di hatimu yang tlah kau pendam sejak dulu sampai kau terjatuh dan berjalan tanpa arah, kau abaikan semua orang disekitarmu kau berdalih itu semua kau lakukan sebagai wujud keputus asaan yang kau derita.
Mulutmu terbungkam rapi, lakumu menunjukkan tak ada cinta sedikitpun dihatimu, kau pergi kesana kemari meluapkan semua amarahmu, kau jelajahi para lelaki namun hati tataplah hati, namun cinta tetaplah cinta tak akan pernah berdusta.
Cinta hakekat yang suci tak pantas jika kau mendustai, hari berganti hari fakta mulai berbicara bahwa ada cinta di antara kita.
Di tengah kebisingan kota kita di pertemukan, sejak itu cinta yang dulunya gersang mulai subur.
Lambat laun kita berjalan di bawah naungan cinta yang indah, beribu aral melintang yang menghadang namun dengan kedewasaan kita pun berhasil melaluinya, walaupun terkadang hatimu keras namun dengan sentuhan lembut cinta hatimu menjadi lunak dan semoga semuanya sampai di ujung masa…………

Kau bidadari hatiku,
Matamu yang hitam memancarkan pesona yang menjerat,
Dan alis matamu mengoyak-ngoyak hatiku dengan kejam,.
Ketahuilah…………
Wahai hatimu yang keras, sikapmu yang masih kekanak-kanakan,
Dan bentuk tubuhmu yang lembut, sehingga aku pun melunak dan membengkok.
Kau adalah anugrah yang tercipta untukku saat ini……….


Sebait nyanyian suci dari hatiku yang ku cipta untukmu, sebagai tanda betapa sangat ku takut kehilanganmu dan jika aku pernah berdosa kepadamu di masa lalu, atau melakukan hal yang kau benci, aku benar-benar bertobat.………


Kau dan Aku

Nikmati waktu selagi kita duduk di punjung, Kau dan Aku;
Dalam dua bentuk dan dua wajah — dengan satu jiwa,
Kau dan Aku.
Warna-warni taman dan nyanyian burung memberi obat keabadian
Seketika kita menuju ke kebun buah-buahan, Kau dan Aku.
Bintang-bintang Surga keluar memandang kita –
Kita akan menunjukkan Bulan pada mereka, Kau dan Aku.
Kau dan Aku, dengan tiada ‘Kau’ atau ‘Aku’,
akan menjadi satu melalui rasa kita;
Bahagia, aman dari omong-kosong, Kau dan Aku.
Burung nuri yang ceria dari surga akan iri pada kita –
Ketika kita akan tertawa sedemikian rupa; Kau dan Aku.
Ini aneh, bahwa Kau dan Aku, di sudut sini …
Keduanya dalam satu nafas.
Kirimkan kritik dan saran Anda ke E-mail:"moezashie_1008@yahoo.co.id".
Powered by Blogger